Saturday, May 18, 2013

Bayern Menang, Dortmund Tumbang di Laga Terakhir


Bayern Menang, Dortmund Tumbang di Laga Terakhir

Bayern menang atas Gladbach, Dortmund ditekuk Hoffenheim.
umbang.

- Dua finalis Liga Champions, Bayern Munich dan Borussia Dortmund meraih hasil berbeda di pekan terakhir Bundesliga musim ini. Jika The Bavarian berhasil mendulang kemenangan. Sebaliknya, The Borussians malah harus tumbang.

Bayern yang telah memastikan gelar sejak beberapa waktu lalu, sukses mengandaskan perlawanan Borussia Moenchengladbach dengan skor 4-3.

Empat gol Bayern masing-masing disumbangkan oleh Javi Martinez, Franck Ribery (2 gol) dan Arjen Robben. Sementara Gladbach membalas melalui Martin Stranzl, Mike Hanke dan Havard Nordtveit.

Sedangkan Dortmund yang menjamu Hoffenheim di Signal Iduna Park harus menelan kekelahan tipis 2-1. Robert Lewandowski berhasil membawa tuan rumah unggul lebih dulu di menit 6. Tapi di babak kedua, Hoffenheim mampu membalikkan keadaan melalui dua penalti Sejad Salihovic.

Di pertandingan ini Hoffenheim memang tampil habis-habisan. Mereka berusaha menang agar lolos dari ancaman degradasi. Sayang, meskipun sukses mendulang tiga angka, mereka tetap gagal beranjak dari posisi tiga terbawah. Dengan begitu The Hoffe harus melakoni pertandingan play-off demi tetap bertahan di divisi utama Bundesiliga musim mendatang.

Chelsea Sukses Ikuti Jejak 3 Tim Elit Eropa


Chelsea Sukses Ikuti Jejak 3 Tim Elit Eropa

Chelsea telah merebut Piala Winners, Liga Champions, dan Liga Europa.
 - Chelsea berhasil menjadi juara Liga Europa 2012-13. The Blues sukses menaklukkan Benfica 2-1 dalam final yang berlangsung di Amsterdam Arena, Rabu 15 Mei 2013 (Kamis dini hari WIB).

Berkat kemenangan ini Chelsea sukses menyabet tiga gelar bergengsi Eropa. Tiga trofi yang dimaksud adalah Liga Champions/Piala Champions, Liga Europa/Piala UEFA, dan Piala Winners (kompetisi Piala Winners saat ini sudah ditiadakan).

Chelsea tercatat dua kali memenangi Piala Winners. Yaitu di tahun 1971 dan 1998. Musim lalu,Chelsea sukses meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Dan musim ini tim London Barat ini melengkapi koleksi trofi mereka dengan raihan gelar Liga Europa.

Sebelumnya hanya ada tiga tim, yaitu Bayern Munich, Juventus, dan Ajax Amsterdam yang sanggup menorehkan prestasi ini. Berikut ini sejarahnya:

1. AFC Ajax

Piala Champions/Liga Champions: 1971, 1972, 1973, 1995
Piala UEFA/Liga Europa: 1992
Piala Winners: 1987

Gaya permainan 'total football' yang dipopulerkan oleh pelatih Rinus Michels membuat Ajax begitu mendominasi Eropa pada dekade 1970an. Dimotori sang legenda, Johan Cruyff, raksasa Belanda ini tiga kali berturut-turut menjadi juara Piala Champions pada 1971, 1972, dan 1973.

Ajax meraih Piala Winners pada 1987 saat Johan Cruyff menjadi pelatih. Trofi Eropa mereka pun lengkap setelah pelatih Louis van Gaal menyabet Piala UEFA pada 1992.

2. FC Bayern Munich

Piala Champions/Liga Champions: 1974, 1975, 1976, 2001
Piala UEFA/Liga Europa: 1996
Piala Winners: 1967

Gelar pertama Bayern Munich di Eropa adalah Piala Winners pada 1967. Setelah itu Die Roten meneruskan kejayaan Ajax di Liga Champions sejak 1974.

Setelah Ajax menjadi juara tiga kali berturut-turut, Bayern pun melakukan hal serupa pada 1974, 1975, dan 1976. Dimotori oleh Uli Hoeness dan Franz Beckenbauer, laju Bayern memang tak tertahankan.

Gelar Eropa Bayern akhirnya lengkap pada 1996. Raksasa Bavaria ini merebut gelar Piala UEFA. Di final, Juergen Klinsmann cs mengalahkan tim Prancis, Bordeaux dengan agregat 5-1.

3. Juventus

Piala Champions/Liga Champions: 1985, 1996
Piala UEFA/Liga Europa: 1977, 1990, 1993
Piala Winners: 1984

Juventus mengawali kejayaan di Eropa dengan gelar Piala UEFA 1977. Selanjutnya Bianconeri sukses merebut Piala Winners pada 1984.

Bermaterikan pemain-pemain seperti  Paolo Rossi, Michel Platini and Zbigniew Boniek, Juve kembali menjadi juara di Eropa semusim kemudian. Tim yang diasuh Giovanni Trapattoni ini keluar sebagai juara Piala Champions 1985, sekaligus melengkapi trofi mereka di Eropa.

Sayangnya kemenangan Juve dalam laga melawan Liverpool ini ternoda oleh tragedi yang dikenal dengan tragedi Heysel. Sebelum kick-off, dinding pembatas suporter Juve danLiverpool runtuh. Akibatnya, 39 orang meninggal dan ratusan luka-luka.